Festival Imlek di Kota Magelang Masih Dibatasi
KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Pesta tahun baru Imlek tahun 2022 di Kota Magelang tidak digelar lagi. Keputusan tersebut karena mempertimbangkan pada awal tahun ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Di tempat ibadah Tri Dharma (TITD) Liong Hok Bio, Senin (31/1) malam, hanya dilaksanakan sembahyang Pra Sinca dan sembahyang awal tahun. Sama seperti tahun 2021 lalu, kali ini detik-detik tahun baru Imlek juga tak diwarnai pertunjukkan barongsai apalagi kembang api. Hal ini sebagai antisipasi kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19. Ketua Yayasan Tri Bhakti Magelang, Paul Candra Wesi Aji, mengatakan kendati Kota Magelang sudah menjalankan level PPKM terendah level 1 selama beberapa bulan, tetapi adanya kerumunan memungkinkan penyebaran Covid-19 semakin bertambah. ”Kami turut membantu mencegah Covid-19 menyebar lagi. Apalagi di Kota Magelang sudah konsisten di level terendah. Jadi kita harus bersama-sama mempertahankannya,” ujarnya. Dia menuturkan, kegiatan lain yang ikut ditiadakan adalah Festival Cap Go Meh atau 14 hari setelah Imlek, yang biasanya menjadi magnet utama perayaan Imlek. “Kegiatan ibadah juga masih dibatasi dan kita menjalankan protokol kesehatan secara ketat,” tandasnya. Meski sejumlah kegiatan penting ditiadakan, namun perayaan Imlek tetap disambut dengan suka cita. Kelenteng yang merupakan tempat peribadatan warga Tionghoa ini juga tetap membuka kegiatan sembahyang Pra Sinca dan Cap Go Meh meski terbatas hanya bisa diikuti oleh 100 jamaah saja. ”Untuk rangkaian ibadah Imlek sendiri tetap diadakan, tetapi hanya dihadiri jamaah yang terbatas,” katanya. Pada sembahyang menjelang tahun baru tersebut, para warga keturunan Tionghoa juga menyalakan lilin dan membakar hio swa (dupa). Kemudian umat melaksanakan sembahyang Ti Sik. “Setelah sembahyang umat diberi kesempatan menuliskan doa-doa di atas kertas bewarna kuning dari Hok Tek Cing Sin (Dewa Bumi), supaya doanya dikabulkan sepanjang tahun yang baru,” tuturnya. Sementara itu, 15 menit sebelum malam pergantian tahun turut digelar upacara penutupan pintu klenteng. Tradisi tersebut menandai tutup tahun dan membuka tahun berikutnya dengan semangat baru. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 5 Rumah Semi Permanen di Cacaban Kota Magelang Ludes Terbakar, 6 KK Tak Punya Tempat Tinggal
- 2 WOW! Grengseng Menang Mutlak 100 Persen Suara di TPS 001 Girikulon Secang
- 3 Dokter Aziz Legowo Siapapun yang Terpilih Jadi Walikota Magelang
- 4 Lirik Lagu Jauh Di Sana OST Moana 2 - Lyodra, Ajak Pendengarnya untuk Lawan Ketakutan
- 5 Pilkada Purworejo: Yuli-Dion Ungguli Yophi-Lukman Versi Hitung Cepat Tim Pemenangan
- 1 5 Rumah Semi Permanen di Cacaban Kota Magelang Ludes Terbakar, 6 KK Tak Punya Tempat Tinggal
- 2 WOW! Grengseng Menang Mutlak 100 Persen Suara di TPS 001 Girikulon Secang
- 3 Dokter Aziz Legowo Siapapun yang Terpilih Jadi Walikota Magelang
- 4 Lirik Lagu Jauh Di Sana OST Moana 2 - Lyodra, Ajak Pendengarnya untuk Lawan Ketakutan
- 5 Pilkada Purworejo: Yuli-Dion Ungguli Yophi-Lukman Versi Hitung Cepat Tim Pemenangan